Halaman

Senin, 14 Mei 2012

Komunikasi Bencana ORARI [ CORE ]

ORARI Sebagai Sarana Efetktif Untuk Penangan Bencana 

Perkembangan jumlah peminat Radio Amatir atau ORARI pada tahun 2010 ini meningkat, Karena sebagai sarana komunikasi dan informasi yang murah dan banyak memiliki manfaat. Pada bulan Pebruari tahun 2005 lalu komunitas ORARI berjumlah 50 orang. Dan pada tahun ini tercatat pengguna Radio Amatir di daerah Ngawi telah bertambah sebanyak 146 orang. Jika kita mengingat peristiwa bencana banjir tahun 2007 di ngawi, yang telah merenggut nyawa sebanyak 18 orang.
Dalam hal ini erat kaitannya dengan fungsi ORARI sebagai wadah komunikasi dan informasi dini. Sehingga sebelum bencana datang penduduk sudah berantisipasi untuk mengungsi. Walaupun memakan korban jiwa, kita juga bersyukur karena dampaknya tidak meluas dan mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerugian material yang besar.
Fungsi Komunikasi dari ORARI adalah sebagai jaring koordinasi penanganan SEBELUM bencana datang (early warning sytem), maupun PASCA terjadinya bencana:
  1. Sebagai sarana pengindera dini agar bencana yang terprediksi/ diperkirakan datang dapat dideteksi sejak awal, sehingga jumlah usaha penyelamatan dan pertolongan dapat dilakukan sebelum bencana datang, terseleksi dengan cepat dan tepat guna. Dan yang paling penting dapat mengurangi timbulnya jumlah kerugian yang banyak (harta benda bahkan korban jiwa).
  2. Sarana Koordinasi dan komunikasi antar institusi/organisasi atau pihak yang berkaitan untuk menemukan dan menyiapkan langkah yang tepat, efektif dan efisien
  3. Sarana Informasi untuk mengalirkan perintah, berita dan pengendalian terhadap semua unsur dan elemen terlibat dalam operasi/ kegiatan pertolongan atau penyelamatan
  4. Sarana bantuan administrasi dan logistik sehingga bantuan subsidi dapat dirasakan seluruh korban bencana
Agar dalam penggunaan atau pemanfaatan ORARI ini berjalan sesuai dengan fungsi dan tugasnya, telah diatur dan dicantumkan di dalam UU no 36 Th.1999 tentang telekomunikasi, PP no 52 Th.2000 Tentang penyelenggaraan Telekomunikasi, PP no 53 Th.2000 dan Nomor : 33/PER/M.KOMINFO/08/2009 Tentang Penyelenggaraan Amatir Radio.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52/2000 menyebutkan Tentang; Penyelenggaraan Telekomunikasi, Pasal 41 ayat 2 : “Kegiatan Amatir Radio dapat digunakan untuk penyampaian berita marabahaya, bencana alam, pencarian dan pertolongan (SAR)   http://dishubkominfo.ngawikab.go.id/home/?p=694

ORARI Siap Membantu  BPBD

SOREANG,(GM)-
Ketua Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) Korwil Kab. Bandung yang juga Ketua ORARI Lokal Bandung Selatan, H. Dadan Konzala, meminta semua anggota ORARI Kab. Bandung siaga terhadap bencana yang kerap terjadi di wilayah Kab. Bandung. (Baca ini juga - red)

Jika ada bencana, anggota ORARI diupayakan memberikan informasinya hingga bisa bersama-sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Bandung melakukan penanganan.

"Semua anggota ORARI harus siaga terhadap bencana. Walaupun tidak diperintah langsung, anggota ORARI tetap siaga terhadap kebencanaan karena kita harus tetap eksis membantu pemerintah dengan memberikan informasi jika ada bencana atau lainnya," katanya kepada "GM" Selasa (17/5).

Selain memberikan informasi, lanjut Dadan, anggota ORARI juga terus mobile dalam membantu BPBD di lapangan jika ada bencana. "Kita (ORARI, red) bukan hanya memberikan infomasi tapi turun langsung ke lapangan juga untuk membantu BPBD dalam penanganan bencana," katanya.

Untuk komunikasi, lanjut Dadan, pihaknya belum merasa perlu menambah repeater di Kab. Bandung. Sebab komunkasi antaranggota masih berjalan lancar. "Untuk wilayah Kab. Bandung belum perlu menambah reapeter karena komunikasi di radio masih jelas," ujarnya.

Menurut Dadan, masalah kebencanaan, semua anggota ORARI sudah pasti mengetahui sebab diatur dalam perundang-undangan yakni UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, UU No. 26/1999 tentang Telekomunikasi, PP No. 52/2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi dan SK Dirjen POSTEL No 1737/DJPT.4/Kominfo/12/ 2009 tentang Freq PB Untuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Makanya semua anggota ORARI eksis dalam kebencanaan. Apalagi anggota kita banyak dan menyebar di tiap kecamatan. Jika terjadi bencana, kita langsung komunikasikan dengan BPBD," ujarnya.

Saat ini ada lebih dari 600 orang anggota ORARI di Kab. Bandung dan sebagian besar merupakan anggota aktif.

Sebelumnya Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab. Bandung, Cecep Hendrawan mengakui, peran ORARI sangat membantu dalam kebencanaan. Salah satunya dengan adanya informasi jika di suatu daerah ada bencana. Bukan hanya saat terjadi bencana, ORARI juga sangat berperan dalam situasi pra mencana maupun pasca bencana.

"ORARI sangat membantu dalam kebencanaan karena informasi apa pun tentang bencana masuk, bisa dilakukan lewat radio komunikasi. Bahkan agar komunikasi berjalan lancar, ORARI Kab. Bandung memasang repeater tambahan," kata anggota ORARI Kab. Bandung ini. (B.97)**


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar