Seperti telah kita baca di artikel sebelumnya, bahwa kekuatan sinyal frekwensi VHF (Very High Frequency) sangat dipengaruhi oleh jarak pandang (line of sight) dan juga objek – objek yang berada di antara stasiun, maka timbul pertanyaan bagaimana cara untuk mengatasi kelemahan dari frekwensi tersebut?. Jawabannya adalah dengan menggunakan Repeater.
Repeater itu seperti apa?
Secara singkat repeater bisa diartikan sebagai unit logik atau medium yang digunakan untuk dapat mengatur keluar masuknya transmisi untuk kemudian memprosesnya dengan menerima ataupun mengirimkannya. Jadi apa hubungannya dengan meningkatkan kekuatan sinyal?
Itu karena repeater terdiri dari Transmitter dan Receiver sekaligus sehingga transmisi yang masuk dapat diterima sekaligus dikirimkan. Analoginya jika sebuah stasiun mengirimkan transmisi dengan melewati repeater, maka transmisi tersebut akan dikirimkan kembali ke stasiun tujuan yang masih berada dalam jangkauan (range) repeater. Nah dengan tujuan untuk menambah range tersebut, itulah sebabnya repeater selalu diletakkan di areal yang cukup tinggi, misalnya di areal menara, ataupun perbukitan, dengan ketinggian antenna-nya disarankan lebih dari 25 meter dari permukaan tanah.
Perhatikan perbedaan kedua gambar diatas, gambar pertama menunjukkan ketika dua stasiun saling melakukan transmisi, tetapi tidak dapat menjangkau stasiun lainnya. Sedangkan pada gambar kedua, dengan menggunakan repeater, kedua stasiun dapat berhubungan karena berada dalam jangkauan repeater. Secara teori, jika tidak menggunakan repeater, jangkauan transmisi frekwensi VHF hanya sekitar 2 km – 20 km, tetapi dengan menggunakan repeater bisa mencapai sekitar 40 km – 100 km.
Selain itu dengan menggunakan beberapa repeater secara bersamaan (pada frekwensi yang sama) jangkauan sinyal transmisi bisa semakin jauh.
Merek Repeater yang paling banyak digunakan saat ini adalah buatan Motorola, karena repeater merek ini lebih stabil dan juga lebih simpel, serta cara instalasinya pun cukup mudah.
Berikut ini skema instalasi repeater
Prosedur umum pada saat melakukan instalasi repeater:
Pastikan Repeater anda dalam keadaan baik, dan juga pastikan setting frekwensi pada Receiver dan Transmitter sudah benar.
Survei area tempat Repeater akan diinstalasi, disarankan di perbukitan dan memiliki sumber power listrik, serta memiliki fasilitas grounding yang baik. Misalnya di daerah tower stasiun radio.
Setelah menemukan area yang baik, persiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti Repeater beserta kabel – kabelnya (Kabel Coaxial, Kabel Power), Antena Repeater, Batere (disarankan menggunakan Gel Batere) dan 2 kabel konektornya, disarankan dengan ketebalan lebih dari 5mm dengan satu wayar, Stabilizer 2000W, Kabel Grounding, Kabel Power, dan juga jangan lupa untuk membawa peralatan pendukung instalasi seperti obeng, tang, gunting kabel, dsb.
Mulailah dengan menghubungkan port Ground pada repeater dengan panel Grounding di area instalasi dengan menggunakan kabel Grounding.
Catatan: Jika fasilitas grounding tidak tersedia di area tersebut, berarti anda harus mempersiapkan besi kuningan dengan ukuran panjang minimal 5 meter sebagai penghantar. Kemudian setelah anda mengikat kabel Grounding pada besi, tanamlah besi tersebut dengan kedalaman minimal 8 meter di bawah permukaan tanah.
Setelah proses pemasangan grounding selesai, kemudian hubungkan port kutub negatif dan positif pada repeater dengan batere.
Lakukan instalasi Antena Repeater dengan memasangnya pada posisi yang cukup tinggi, minimal 25 meter diatas permukaan tanah. Akan sangat baik jika pada area terdapat tiang menara yang tinggi, sehingga Antena Repeater dapat dipasang pada tiang menara tersebut untuk mendapatkan ketinggian yang maksimal.
Kemudian tarik kabel Coaxial dari port Antenna di repeater dan pasang pada antena yang telah anda pasang pada langkah #5. Lakukan instalasi kabel dengan sangat hati – hati dan rapi, untuk menghindari kerusakan pada kabel. Harap diingat kabel Coaxial ini jangan sampai tertekuk ataupun terpotong, karena akan mengurangi kekuatan sinyal bahkan dapat merusak Repeater itu sendiri.
Jika semuanya telah terpasang dengan benar, maka pasanglah kabel Power pada Repeater dan hubungkan dengan stabilizer sebelum menghubungkannya pada socket arus listrik.
Hidupkan Repeater, dan pastikan tombol Enable Repeater pada Repeater sudah di aktifkan.
Cobalah melakukan transmisi.
Jumat, 24 Juni 2011
16 pin Motorola GM300
Connection to Motorola GM300
Connection to Motorola GM300
8-Channel Radio Pin out
1. External Speaker Negative
2. Microphone Audio
3. Microphone PTT
4. External Alarm
5. Flat Transmit Audio
6. Not used
7. Ground
8. COR output Active low
9. Emergency Alert Input
10. Ignition Control Input
11. Discriminator Audio Output
12. Not used
13. Switch A + Sense 0.5A Max
14. Remote Hook Switch input
15. Internal Speaker Positive
16. External Speaker Positive 16-Channel Radio Pin out
1. External Speaker Negative
2. Microphone Audio
3. Microphone PTT
4. Programmable output
5. Flat Transmit Audio
6. Programmable Input
7. Ground
8. Programmable I/O
9. Programmable Input
10. Ignition Control Input
11. Discriminator Audio Output
12. Programmable I/O
13. Switch A + Sense 0.5A Max
14. Programmable I/O
15. Internal Speaker Positive
16. External Speaker Positive
Above are the Pin-outs of Motorola GM300 Accessory connector. This connector can be ordered through
Motorola dealers. Hardware Kit that includes 16 connector pins, and housing - Kit #HLN9457
Connection to SRP-1
Make up a link cable as following table
SRP-1 Connector Pin GM300 ACC connector Pin
Pin 2 (+12V)
Pin 3 (RX AF)
Pin 4 (TX AF)
Pin 5 (PTT)
Pin 6 (SQLS)
Pin 9 (GND) -
-
-
-
-
- Pin 13 (Switch A)
Pin 11 (Discriminator AF Output)
Pin 5 (Flat Transmit Audio)
Pin 3 (Microphone PTT)
Pin 8 (COR or Programmable I/O) **
Pin 7 (Ground)
** For the 16 Channel versions, Pin 8 must be programmed as "PL/DPL & CSQ Detect -
Active Low" using GM300 programming software. Other programmable Pins should be disabled.
When you use DP/DPL you need to ground the Hook terminal on Microphone plug (Pin3).
Jumper position on SRP-1
Set three jumper pins on SRP-1 board as follow.
JP1 - Remove Pin
JP2 - Insert jumper on Pin 2-3
JP3 - Insert jumper on Pin 1-2
Cut R22 on SRP-1 board
Connection to Motorola GM300
8-Channel Radio Pin out
1. External Speaker Negative
2. Microphone Audio
3. Microphone PTT
4. External Alarm
5. Flat Transmit Audio
6. Not used
7. Ground
8. COR output Active low
9. Emergency Alert Input
10. Ignition Control Input
11. Discriminator Audio Output
12. Not used
13. Switch A + Sense 0.5A Max
14. Remote Hook Switch input
15. Internal Speaker Positive
16. External Speaker Positive 16-Channel Radio Pin out
1. External Speaker Negative
2. Microphone Audio
3. Microphone PTT
4. Programmable output
5. Flat Transmit Audio
6. Programmable Input
7. Ground
8. Programmable I/O
9. Programmable Input
10. Ignition Control Input
11. Discriminator Audio Output
12. Programmable I/O
13. Switch A + Sense 0.5A Max
14. Programmable I/O
15. Internal Speaker Positive
16. External Speaker Positive
Above are the Pin-outs of Motorola GM300 Accessory connector. This connector can be ordered through
Motorola dealers. Hardware Kit that includes 16 connector pins, and housing - Kit #HLN9457
Connection to SRP-1
Make up a link cable as following table
SRP-1 Connector Pin GM300 ACC connector Pin
Pin 2 (+12V)
Pin 3 (RX AF)
Pin 4 (TX AF)
Pin 5 (PTT)
Pin 6 (SQLS)
Pin 9 (GND) -
-
-
-
-
- Pin 13 (Switch A)
Pin 11 (Discriminator AF Output)
Pin 5 (Flat Transmit Audio)
Pin 3 (Microphone PTT)
Pin 8 (COR or Programmable I/O) **
Pin 7 (Ground)
** For the 16 Channel versions, Pin 8 must be programmed as "PL/DPL & CSQ Detect -
Active Low" using GM300 programming software. Other programmable Pins should be disabled.
When you use DP/DPL you need to ground the Hook terminal on Microphone plug (Pin3).
Jumper position on SRP-1
Set three jumper pins on SRP-1 board as follow.
JP1 - Remove Pin
JP2 - Insert jumper on Pin 2-3
JP3 - Insert jumper on Pin 1-2
Cut R22 on SRP-1 board
Senin, 20 Juni 2011
Sistem Grounding
Mengapa grounding diperlukan ?
Banyak pengguna radio mengabaikan betapa pentingnya grounding, yang penting bisa ngebrik gak perlulah grounding ( wong memang kenyataannya.... tanpa grounding juga tetap bisa transmit en monitor...... betul juga ya?). Sebagai seorang pengguna radio transciever pendapat ini adalah salah, anda dapat bayangkan gimana kejadiannya kalau antena anda yang tinggi kesamber petir (apa yang terjadi....?), atau terjadi hubungan pendek arus listrik pada peralatan tranciever atau peralatan pendukung lainnya (apa yang terjadi......?), kemudian tahukah anda pada saat anda memancar ada radiasi RF yang pada tingkat tertentu dapat membahayakan keselamatan dan perangkat transciever anda.
Dari banyak literatur yang saya baca (jadinya saya nggak ngarang nih) didapat suatu kesimpulan bahwaGROUNDING dibutuhkan untuk : KESELAMATAN, keselamatan siapa? keselamatan pengguna transciever, transciever itu sendiri dan untuk kenyamanan berkomunikasi (kenyamanan tetangga juga lho.. ingat TV interferen yang timbul pada saat anda on air di allband).
Tipe grounding :
Tipe grounding :
Secara umum ada 2 tipe grounding :
Safety Grounding (Electric/lihgtning Grounding).
RF Grounding.
Saya akan mencoba membahasnya satu persatu (banyak literatur/tulisan yang saya baca untuk bisa menuangkannya dalam tulisan ini).
Sistim Grounding untuk Stasiun Amatir Radio
Sebelumnya telah saya sampaikan bahwa secara umum ada 2 type grounding yang harus anda ketahui, yaitu :
Safety Grounding.
RF Grounding.
Seorang pengguna radio amatir (baik yang memiliki stasiun yang sederhana sampai yang paling waaaah.......) harus memahami kegunaan dan harus memiliki grounding yang baik untuk semua peralatan yang dipergunakannya. Kebanyakan dari kita mengabaikan kegunaan grounding tersebut sehingga ada teman-teman yang tidak memiliki sama sekali grounding di peralatan yang mereka pakai, kalaupun ada mungkin tidak memenuhi syarat sistem grounding yang baik.
Tidak memiliki atau memiliki grounding yang tidak baik akan berdampak terhadap pengguna dan peralatan itu sendiri (lihat artikel sebelumnya tentang "keselamatan"). Kedua tipe grounding tersebut memiliki kegunaan yang berbeda. Safety grounding (elektrical/lightning) berguna untuk memitigasi/mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh terjadinya hubungan pendek arus listrik yang dipergunakan pada peralatan yang membutuhkan daya listrik baik terhadap manusia maupun peralatan itu sendiri, atau akibat yang ditimbulkan oleh sambaran petir terhadap antena yang kita pergunakan. Sedangkan RF grounding bermanfaat untuk memitigasi/mengurangi dampak dari radiasi RF yang timbul pada saat kita memancar (apalagi menggunakan RF amplifier Kilo watt) terhadap operator radio itu sendiri, peralatan dan bahkan tetangga (RFI ke televisi tetangga.... bisa-bisa diomelin tetangga).
Kemudian apabila kita sudah memiliki sistim grounding (dalam hal ini electrical grounding) yang baik apakah berarti kita juga telah memiliki RF grounding yang baik? belum tentu (saya mengalami sendiri pada waktu memancar di band HF, begitu PTT saya tekan, gambar pada layar televisi saya terganggu, suara saya masuk ke televisi dan bahkan tetangga saya mengatakan bahwa suara saya masuk ke dalam televisi mereka.... wah bahaya kalau sudah begini...).
Lho... koq..... masalahnya muncul di band HF ya?, awalnya saya juga tidak menyadari kegunaan RF grounding ini karena di band VHF masalah ini gak muncul, apa karena saya memancar hanya dengan kekuatan maksimum 60 watt ya?. Saya jadi penasaran .........Berdasarkan pengalaman saya tersebut, saya berusaha untuk mencari dan membaca literatur yang membahas mengenai penyebab terjadi gangguan pada televisi saya dan tetangga tersebut. Ternyata penyebab dari semua itu adalah RF Interferen (RFI) yang ditimbulkan oleh sistim grounding saya yang buruk.
Bagaimanakah mengimplementasikan dengan baik dan efektif sistim grounding yang bebas Interferensi Frekuensi Radio (RFI) di stasiun kita ?
Mengimplementasikan secara efektif sistim grounding di stasiun amatir diperlukan sekali oleh operator radio amatir untuk mengarah kepada 2 aspek penting grounding. Yaitu ;
Pertama – Untuk mematuhi petunjuk keamanan listrik (electrical grounding system), dan
Kedua – Memahami RFI di dalam stasiun amatir radio (RF grounding system).
Secara umum, kebanyakan pengguna radio amatir mematuhi aspek yang pertama dalam konteks keamanan listrik tetapi sering kali melalaikan aspek yang kedua tentang mengurangi eksposur yang berlebihan dari energi RF di dalam stasiun. Banyak yang percaya bahwa dengan mentaati petunjuk keamanan listrik dengan baik adalah cukup untuk mengusir permasalahan operasi lainnya. Meskipun kelihatannya benar, kenyataannya ini adalah pemikiran yang keliru.
Bagaimanakah tanda-tanda dari RF grounding yang buruk?
Tanda tanda RF grounding yang buruk antara lain :
Terjadi sengatan listrik di mikropon (mikropon dengan bodi metal) pada saat memancar.
Modulasi audio tidak jelas dan atau distorsi.
Elektronik keyer mengirimkan karakter-karakter yang salah.
Terjadi sengatan listrik ketika menyentuh objek metal di dalam stasiun.
Tegangan power suplai turun naik.
Panel pembaca SWR meter melompat-lompat .
Terjadi gangguan pada Komputer.
Monitor komputer berkedip.
Lampu TL berkedip-kedip.
Panel meter yang non-aktip dari peralatan yang terpisah bergerak sendiri.
Ketika transmit, distorsi audio terdengar di speaker komputer.
Gangguan pada gambar televisi.
Suara masuk kedalam televisi.
Bagaimanakah Membuat Grounding Yang Baik Untuk Stasiun Anda
Grounding yang baik sangat dibutuhkan oleh pengguna transciever. Grounding yang dibutuhkan tersebut sedapat mungkin dapat menjalankan dua fungsi baik sebagai safety grounding maupun sebagai RF grounding. Dengan memiliki grounding yang baik mudah-mudahan saja peralatan transciever anda tidak lagi menyebabkan gangguan kepada peralatan lain yang anda miliki seperti televisi, komputer dan peralatan audio video milik tetangga anda.
Ingat anda tidak dapat menghilangkan sama sekali ekspos RF dalam stasiun anda, yang anda bisa lakukan hanyalah meminimalisir ekspos RF sehingga tidak menimbulkan gangguan dan aman bagi kesehatan (baca kembali keselamatan stasiun di artikel sebelumnya).
A. Sistim Grounding Single Point :
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnGocK1EFrimGv2RdYuDk74swM6YOXkrUtPl9eubr9ydcU-7OmDXkQB2H40-oahPrQPp7fEeh9nA_fZje5AcIJp1grDMwx8oj9qzR9lj89B3bItR8mhXm32cMZy4vfNF987ufJaC9O_lU/s320/single+ground+point.jpg)
Ground bus (gambar 1)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb3z3Qwz__FvbZ6uhRl8R1u44EtvcZOEFbwwHkNmIxX6qtcL_f67Cmzy-pOdKdfAAesLUSWCfxZwE37fvX1obsc7-sY_2v8XsQEf3KMGJihv6firs_9BRdFy-2rvdy30_p4FbzTQVXd7Y/s320/GroundBars1.jpg)
Ground rod (gambar 2)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2SWMPyak1JuE_5mdq2tCiL4tb2is2v9n_gwIp_MTls7s1N4lobs0JbebVZJa5KO3mRShDPji_7Dgt88owqlrwbXCN0xaKQYLvir2VypsoZY-fc67BYvNmg4iP3LAowol7uemHNfOBGUY/s320/CopperRods.jpg)
Kabel lug (gambar3)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitZOQEE47dIsSQctw7WGq2HVPTFNkRw8Ek9GkOq_aXsZPYfmYLfMVretluASCPZtpngRrDrmBHlsDFHoawflJezFcq0cW4ZscPnn0f6m6OxlqGQQUAppNpZ2Rn2gLsYrugArb9Ly1xCY0/s320/cable_lug.jpg)
Bahan yang dibutuhkan : Pipa tembaga 1/2 inci panjang minimal 1,5 m (untuk batang ground/ground rod), plat tembaga untuk terminal ground (ground bus), kawat tembaga keras (yang digunakan untuk instalasi listrik di rumah), atau diganti dengan coax RG8 (solid), Coax RG58 secukupnya untuk kabel ground dari peralatan ke terminal ground (ground bus), kabel lug, klem stainless.
Bor plat tembaga untuk lobang baut serapat mungkin (tergantung dengan ukuran baut yang anda pergunakan) sesuai dengan jumlah ground yang anda butuhkan (lihat gambar 1). Kalau anda kesulitan mencari plat tembaga anda dapat menggantinya dengan pipa tembaga (bisa pipa untuk AC). Kalau anda menggunakan pipa tembaga untuk ground bus gunakan klem stainless untuk menjepit ujung masing kabel ground dari peralatan (solder terlebih dahulu ujung kabel tersebut ke pipa tembaga baru pasang klemnya).
Hubungkan semua terminal ground peralatan anda (kalau terminal ground tidak tersedia diperalatan dapat diambil dari salah satu baut di bodi peralatan) dengan menggunakan kabel coax RG58 yang masing masing ujungnya telah dipasang kabel lug ke terminal ground bus.
Hubungkan terminal ground bus ke batang ground (ground rod) dengan menggunakan kabel tembaga keras yang terbungkus (kabel yang biasa digunakan untuk instalasi listrik) atau menggunakan kabel coax RG8. (berdasarkan pengalaman teman-teman kabel coax RG8 lebih bagus karena impedansinya 50 ohm). Kawat/kabel ini harus dibuat sependek mungkin (maksimum 3 m). Kemudian klem ujung kawat/kabel tersebut ke batang ground dengan menggunakan klem stainless.
Tanam batang ground (ground rod) dari pipa tembaga 1/2 inci sedalam mungkin ke bumi.
Dengan mengikuti cara tersebut mudah-mudahan ekspos RF distasiun anda berkurang dan gangguan terhadap peralatan audio video baik punya anda maupun punya tetangga anda tidak ada lagi.
Kalau masih ada gangguan pada peralatan audio video anda atau milik tetangga, kemungkinan besar panjang kabel dari ground bus ke ground rod terlalu panjang (kalau di band HF kemungkinan besar kabel tersebut panjangnya mendekati atau sama dengan 1/4 lambda atau kelipatan ganjil 1/4 lambda di frekwensi anda beroperasi (pada saat anda transmit kabel ground tersebut akan beresonansi dan bertindak sebagai elemen radiator). Ukur kembali panjang kabel ground anda, usahakan sependek mungkin, apabila tidak memungkinkan coba dengan menjadikan panjangnya menjadi kelipatan genap 1/4 lambda ( rumus 1/4 lambda adalah 75/frekwensi anda beroperasi misalnya : 75/7.050 MHz= 10,63 m....... bingung ya, ingat angka pengali itu tidak selalu harus bulat seperti 3, 5, 7, 9 untuk kelipan ganjil, bisa juga 1/3, 1/5, 1/7, 1/9, 1/33 dst.nya).
Apabila anda gagal juga dengan cara tersebut diatas, coba cara kedua seperti yang diuraikan dibawah ini :
B. Sistim Grounding dengan RF Suppresor (Penindas RF)
Bahan yang dibutuhkan : Pipa tembaga 1/2 inci panjang minimal 1,5 m (untuk batang ground/ground rod), plat tembaga untuk terminal ground (ground bus), coax RG8 (solid), Coax RG58 secukupnya untuk kabel ground dari peralatan ke terminal ground (ground bus), kapasitor disk keramik (nilai 0.001 sampai 0.1 mikro farad 1 Kilo Volt), kabel lug, klem stainless.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYq_G6HtHrcIgIX1NS4gpuk_T-9lKx4RK2sRZlrGyIOiHMJruf5QbBz4hDbr_4_jzJVq5r-jaECnIeMddMH2zwXVNspoIZUC9x0aj4wsZWuM_M09rqvtps8ChKxpRqErLCyoLJLx1Sw3I/s320/RF+suppresor.JPG.psd.jpg)
Gunakan sistim grounding single point untuk menghubungkan peralatan radio ke ground bus.
Antara ground bus dengan ground rod dihubungkan dengan menggunakan kabel coax RG 8 solid yang panjangnya sembarang. Inti dan serabut kabel coax RG8 yang ke arah ground rod dijadikan satu (disolder) kemudian diklem ke ground rod. Sedangkan yang ke ground bus, pisahkan antara serabut dengan inti coax RG8, kemudian solder serabut coax ke salah satu kaki kapasitor dan kaki kapasitor yang satunya lagi disolder ke kawat inti dari coax ( kapasitor disk keramik 0.01 mikro farad/1 kilo volt ) dan disambungkan ke ground bus (gunakan kabel lug).
Dengan menggabungkan cara yang pertama dan yang kedua selesailah grounding anda.
Saya menyarankan anda untuk menggunakan cara yang kedua yaitu Sistim Grounding RF Suppressor, sistim ini banyak dipergunakan oleh amatir radio diluar negeri karena lebih efektif menekan ekspos RF terutama bagi pengguna band HF dan pengguna linear amplifier berkekuatan tinggi.
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi anda yang suka mengganggu TV tetangga.
Sumber .http://zoel-radio.blogspot.com/2009/11/sistem-grounding-stasiun-radio-3.html
Tips Merawat Baterai
Baterai NiCD
Baterai NiCD (Nickel Cadmium) terbuat dari campuran nikel dan cadmium,diproduksi pertama pada tahun 1946,kelebihan baterai ini ialah memiliki tegangan yang stabil, kelemahannya ialah baterai jenis ini memiliki memori effect,yaitu efek kristalisasi pada baterai jika tidak digunakan dalam waktu lama.
Sesuai dengan ukuran dan kapasitasnya, proses pengisian ulangnya pun cukup merepotkan. Misalnya, pengisian ulang harus dilakukan pada saat dayanya benar – benar habis. Karena baterai NiCD memiliki memory effect, semangkin lama kapasitasnya akan menurun jika pengisian belum kosong benar
Cara Merawat: Untuk baterai baru harus dicharge slama 12jam,untuk selanjutnya baterai harus dicharge saat baterai benar- benar habis.
Baterai NiCD (Nickel Cadmium) terbuat dari campuran nikel dan cadmium,diproduksi pertama pada tahun 1946,kelebihan baterai ini ialah memiliki tegangan yang stabil, kelemahannya ialah baterai jenis ini memiliki memori effect,yaitu efek kristalisasi pada baterai jika tidak digunakan dalam waktu lama.
Sesuai dengan ukuran dan kapasitasnya, proses pengisian ulangnya pun cukup merepotkan. Misalnya, pengisian ulang harus dilakukan pada saat dayanya benar – benar habis. Karena baterai NiCD memiliki memory effect, semangkin lama kapasitasnya akan menurun jika pengisian belum kosong benar
Cara Merawat: Untuk baterai baru harus dicharge slama 12jam,untuk selanjutnya baterai harus dicharge saat baterai benar- benar habis.
Baterai NiMH
Baterai NiMH (Nickel-Metal Hydrade) dikembangkan tahun 1980,merupakan pengembangan dari baterai NiCD. Baterai ini tidak menggunakan campuran senyawa kimia jadi tidak berbahaya bagi lingkungan,tapi jangan pernah membuang baterai ini sembarangan ya. Kapasitas baterai NiMH 3x lebih besar dari NiCD,tapi NiMH memiliki penurunan energi lebih besar,yaitu 30% per bulan.
Baterai isi ulang ini masih memiliki memory effect namun hanya bersifat sementara. Jadi lebih fleksibel ketimbang jenis NiCD.
Gambaran singkat memory effect itu sendiri sebagai berikut: jika setiap saat Anda mengisi baterai hanya sebesar 60%, maka suatu saat baterai akan lupa bahwa masih ada ruang sebesar 40% yang belum terisi. Baterai akan menganggap 60% adalah 100% alias baterai terisi penuh. Rugi bukan? Namun efek memori tersebut hanya terjadi pada tipe baterai lama seperti NiCad dan NiMH.
Untuk pengisian ulang NIMH tak perlu menunggu benar – benar habis, namun dengan konsekuensi akan terasa cepat abis. Namun hal ini akan berlangsung sementara, saat habis isi kembali dan kemampuanya akan normal lagi
Cara Merawat: Untuk baterai lama,usahakan mengisi baterai dalam keadaan kosong. Untuk baterai baru,usahakan charge baterai selama 12jam,selanjutnya lakukan pengisian baterai sampai penuh,kemudian tunggu sekitar 20menit,kemudian cabut charge. Jangan sampai baterai panas berlebih karena akan membuat baterai cepat rusak .
Baterai NiMH (Nickel-Metal Hydrade) dikembangkan tahun 1980,merupakan pengembangan dari baterai NiCD. Baterai ini tidak menggunakan campuran senyawa kimia jadi tidak berbahaya bagi lingkungan,tapi jangan pernah membuang baterai ini sembarangan ya. Kapasitas baterai NiMH 3x lebih besar dari NiCD,tapi NiMH memiliki penurunan energi lebih besar,yaitu 30% per bulan.
Baterai isi ulang ini masih memiliki memory effect namun hanya bersifat sementara. Jadi lebih fleksibel ketimbang jenis NiCD.
Gambaran singkat memory effect itu sendiri sebagai berikut: jika setiap saat Anda mengisi baterai hanya sebesar 60%, maka suatu saat baterai akan lupa bahwa masih ada ruang sebesar 40% yang belum terisi. Baterai akan menganggap 60% adalah 100% alias baterai terisi penuh. Rugi bukan? Namun efek memori tersebut hanya terjadi pada tipe baterai lama seperti NiCad dan NiMH.
Untuk pengisian ulang NIMH tak perlu menunggu benar – benar habis, namun dengan konsekuensi akan terasa cepat abis. Namun hal ini akan berlangsung sementara, saat habis isi kembali dan kemampuanya akan normal lagi
Cara Merawat: Untuk baterai lama,usahakan mengisi baterai dalam keadaan kosong. Untuk baterai baru,usahakan charge baterai selama 12jam,selanjutnya lakukan pengisian baterai sampai penuh,kemudian tunggu sekitar 20menit,kemudian cabut charge. Jangan sampai baterai panas berlebih karena akan membuat baterai cepat rusak .
Baterai Li-ion
Baterai Lithium Ion ditemukan tahun 1960,baterai ini paling banyak digunakan pada handphone saat ini,baterai ini memiliki bentuk yang ringan,kapasitas penyimpan energi yang baik,rasio penurunan energi yang kecil sekitar 5% per bulan,dan tidak memiliki memory effect.
Ketimbang kedua generasi sebelumnya, tipe ini tak lagi memiliki memory effect. Jadi anda bisa mengisi ulangnya tanpa menunggu baterai abis. Baterai li-lon memiliki “life cycle”( siklus hidup ) yang lebih pendek. Bahkan apabila di-charge berlebihan baterai lithium ion akan menurunkan kemampuanya, ketimbang NiCD atau NiMH.
Cara Merawat: Untuk baterai baru,charge sampai penuh,setelah itu lepas charge,seterusnya langsung cabut charger saat baterai full,jika terlalu lama maka akan merusak kemampuan penyimpan energinya
Baterai Lithium Ion ditemukan tahun 1960,baterai ini paling banyak digunakan pada handphone saat ini,baterai ini memiliki bentuk yang ringan,kapasitas penyimpan energi yang baik,rasio penurunan energi yang kecil sekitar 5% per bulan,dan tidak memiliki memory effect.
Ketimbang kedua generasi sebelumnya, tipe ini tak lagi memiliki memory effect. Jadi anda bisa mengisi ulangnya tanpa menunggu baterai abis. Baterai li-lon memiliki “life cycle”( siklus hidup ) yang lebih pendek. Bahkan apabila di-charge berlebihan baterai lithium ion akan menurunkan kemampuanya, ketimbang NiCD atau NiMH.
Cara Merawat: Untuk baterai baru,charge sampai penuh,setelah itu lepas charge,seterusnya langsung cabut charger saat baterai full,jika terlalu lama maka akan merusak kemampuan penyimpan energinya
Baterai Li-Po
Baterai Lithium Polymer dikembangkan tahun 1996,menggunakan bahan polymer maka baterai ini mudah rusak ketika ditekan dan terjatuh,baterai ini memiliki kapasitas penyimpanan energi 20% lebih besar dari li-ion.
Ini generasi paling baru baterai isi ulang. Selain ramah lingkungan , keunggulanya di atas baterai Li-lon. Untuk perawatan baterai Lithium Polymer, tak jauh beda dengan lithium lon. Namun penangananya harus ekstra hati-hati. Mengingat sifatnya yang “liquit” dengan tekanan yang cukup keras bisa menyebabkan bentuk baterai berubah. Kelemahan Li-po justru mengharuskan kita mengisi ulang baterai jangan sampai menunggu peralatan elektronik (HP / HT / radio) mati dengan sendirinya. Atau sebisa mungkin ketika peralatan elektronik memberikan peringatan baterai lemah, langsung diisi ulang. Jika tidak, peralatan elektronik (HP / HT / radio) akan susah untuk diaktifkan karena baterai belum pulih sepenuhnya.
Cara Merawat: Pada dasarnya cara merawatnya sama seperti cara merawat baterai Li-ion,jadi tidak ada trik khusus
Baterai Lithium Polymer dikembangkan tahun 1996,menggunakan bahan polymer maka baterai ini mudah rusak ketika ditekan dan terjatuh,baterai ini memiliki kapasitas penyimpanan energi 20% lebih besar dari li-ion.
Ini generasi paling baru baterai isi ulang. Selain ramah lingkungan , keunggulanya di atas baterai Li-lon. Untuk perawatan baterai Lithium Polymer, tak jauh beda dengan lithium lon. Namun penangananya harus ekstra hati-hati. Mengingat sifatnya yang “liquit” dengan tekanan yang cukup keras bisa menyebabkan bentuk baterai berubah. Kelemahan Li-po justru mengharuskan kita mengisi ulang baterai jangan sampai menunggu peralatan elektronik (HP / HT / radio) mati dengan sendirinya. Atau sebisa mungkin ketika peralatan elektronik memberikan peringatan baterai lemah, langsung diisi ulang. Jika tidak, peralatan elektronik (HP / HT / radio) akan susah untuk diaktifkan karena baterai belum pulih sepenuhnya.
Cara Merawat: Pada dasarnya cara merawatnya sama seperti cara merawat baterai Li-ion,jadi tidak ada trik khusus
Senin, 13 Juni 2011
Repeater Sederhana dgn 2 unit Alinco DR-135
Merakit sebuah Radio Pancar ulang (repeater) sebenarnya tdklah begitu sulit, pada dasarnya kita hanya membutuhkan dua unit radio transceiver dimana 1 unit digunakan sebagai penerima RX dan yang satunya lagi digunakan sebagai pemancar TX. sistem kerja repeater ada pada radio penerima dgn kata lain bila RX menerima signal/suara maka suara yg diterima dipancarkan langsung oleh TX. Tegangan listrik yang muncul pada saat RX menerima signal digunakan sebagai sensor PTT pada TX dgn bantuan sebuah transistor dan condensator elektrolit sebagai delay. u/ lebih jelas ada pada gmbr berikut.
Sabtu, 11 Juni 2011
Freq Repeater Rapi
REPEATER RAPI | ||||||
NO | FREQ | DUPLEX | TONE | KETERANGAN | ||
TX | RX | |||||
GELOMBANG VHF | ||||||
JABAR | ||||||
1 | 143,000 | 142,250 | MhZ | OFF | JZ10ZRD (RPT. Tangkuban Perahu - Bandung, JABAR. | |
2 | 143,590 | 142,600 | MhZ | +099 | OFF | RPT. RAPI Wilayah Cirebon, JABAR. |
3 | 142,030 | 142,780 | MhZ | -75 | RPT. RAPI Lokal 03 Cisaat, Kab. Sukabumi, JABAR. | |
4 | 142,000 | 143,550 | MhZ | -155 | RPT. RAPI Wilayah Bogor di Puncak, JABAR (PACUL 1). | |
5 | 142,375 | 143,470 | MhZ | -109.5 | RPT. RAPI Wilayah Kotif Depok, JABAR. | |
6 | 142,020 | 143,570 | MhZ | -155 | RPT. RAPI Kab. Bogor di Gn. Salak (PACUL 2). | |
7 | 142,060 | 143,560 | MhZ | -150 | RPT. RAPI Wilayah Kab. Ciamis, JABAR. | |
8 | 149,110 | 141,110 | MhZ | +800 | RPT. di Subang, JABAR. | |
JATENG | ||||||
1 | 142,720 | 142,100 | MhZ | +062 | RPT. RAPI Wilayah Kota Semarang Barat, JATENG. | |
2 | 143,510 | 142,130 | Mhz | +128 | RPT. RAPI Wilayah Kota Semarang Selatan, JABAR. | |
3 | 148,550 | 142,250 | Mhz | +630 | RPT. RAPI Wilayah Kab. Karanganyar, JATENG. | |
4 | 143,500 | 142,300 | MhZ | +120 | RPT. RAPI Wilayah Kab. Sukoharjo, JATENG. | |
5 | 141,850 | 142,500 | MhZ | -65 | 88,5 | RPT. RAPI Wilayah Kab. Sragen,JATENG |
6 | 140,930 | 142,640 | MhZ | -171 | RPT. RAPI Kab. Wonogiri, JATENG. | |
7 | 141,100 | 142,690 | MhZ | -159 | RPT. RAPI Kab. Purbalingga, JATENG. | |
8 | 142,060 | 142,730 | MhZ | -067 | RPT. RAPI Wilayah Kab. Wonogiri, JATENG. | |
9 | 140,750 | 142,750 | MhZ | -200 | RPT. RAPI Wilayah Kab. Purworejo, JATENG. | |
10 | 140,880 | 142,880 | MhZ | -200 | 88,5 | RPT. RAPI Selo, Boyolali, JATENG |
11 | 140,950 | 142,900 | MhZ | -195 | RPT. RAPI Kab. Kebumen, JATENG. | |
12 | 142,090 | 143,150 | MhZ | -106 | RPT. RAPI Wilayah Kab. Wonosobo (Gn. Sumbing) | |
13 | 142,170 | 143,170 | MhZ | -100 | RPT. RAPI Wilayah Kota Madya Tegal, JATENG. | |
14 | 142,380 | 143,280 | MhZ | -90 | RPT. RAPI Wilayah Kab. Tegal (Bumi Jawa), JATENG. | |
15 | 141,340 | 143,000 | MhZ | -166 | RPT. RAPI Wilayah Kab. Blora (Bukit Kembang), JATENG. | |
16 | 142,130 | 143,330 | MhZ | -120 | OFF | RPT. PANTURA, JATENG. |
17 | 140,840 | 143,450 | MhZ | -261 | 88,5 | RPT. RAPI Wilayah Kab. Klaten, JATENG.(JZ 11 ZXA). |
18 | 142,065 | 143,450 | MhZ | -138,5 | RPT. RAPI Wilayah Kab. Batang, JATENG. | |
19 | 142,080 | 143,530 | MhZ | -145 | OFF | RPT. RAPI di Gn. Telomoyo, JATENG (JZ 11 ZRD3). |
20 | 142,020 | 143,570 | MhZ | -155 | RPT. RAPI Candi Cheto, Surakarta, JATENG (JZ 11 ZRD2) | |
21 | 14,203 | 143,580 | MhZ | -155 | RPT. RAPI Gn. Argo Jembangan, Pati, JATENG (JZ11 ZRD4). | |
22 | 142,050 | 143,600 | MhZ | -155 | RPT. RAPI Gn. Prau, JATENG (JZ 11 ZRD1). | |
23 | 140,820 | 143,620 | MhZ | -280 | OFF | RPT. RAPI Wilayah Kab Banjarnegara, JATENG. |
24 | 140,950 | 143,650 | MhZ | -270 | RPT. RAPI Gn. Kencur, Purwodadi, JATENG | |
25 | 142,160 | 143,700 | MhZ | -154 | RPT. RAPI Wilayah Kab. Banyumas, JATENG. | |
D.I.Y. | ||||||
1 | 142,000 | 143,550 | MhZ | -155 | RPT. RAPI D.I. Yogyakarta di bukit Pathuk (JZ 12 ZRD). | |
2 | 143,170 | 142,450 | MhZ | -072 | RPT. RAPI Kulon Progo, DIY. | |
3 | 142,110 | 143,390 | MhZ | -128 | RPT. Kulon Progo, DIY. | |
4 | 140,860 | 143,530 | MhZ | -267 | RPT. RAPI Lokal Kecamatan Depok, Kab. Sleman, DIY. | |
5 | 140,810 | 142,700 | MhZ | -289 | RPT. RAPI Gunung Kidul, DIY. | |
JATIM | ||||||
1 | 142,045 | 143,340 | MhZ | -129.5 | RPT. RAPI Kab. Lumajang, JATIM. | |
2 | 140,680 | 143,610 | MhZ | -293 | OFF | RPT. Gn. Brengos, JATIM. |
3 | 142,040 | 143,480 | MhZ | -144 | RPT. RAPI Kab. Pacitan, JATIM. | |
4 | 149,780 | 143,680 | MhZ | +610 | RPT. Gunung Bromo, JATIM | |
5 | 140,360 | 143,060 | MhZ | -270 | RPT. RAPI Kab. Nganjuk (G. Wilis), JATIM. | |
6 | 140,600 | 143,630 | MhZ | -303 | RPT. RAPI Lokal DonoMulyo, Malang Selatan (Puncak Bima), JATIM. | |
7 | 140,720 | 143,250 | MhZ | -2.52 | 88,5 | RPT. RAPI Wilayah Malang, JATIM. |
8 | 150,780 | 141,780 | MhZ | +900 | RPT. RAPI Wilayah Madiun, JATIM. | |
9 | 150,120 | 142,620 | MhZ | +750 | RPT. RAPI Wilayah Madiun, JATIM. | |
10 | 144,730 | 141,680 | MhZ | +305 | RPT. RAPI Wilayah Madiun, JATIM. | |
11 | 141,520 | 143,520 | MhZ | -200 | RPT. RAPI Wilayah Trenggalek, JATIM. | |
12 | 151,430 | 141,680 | MhZ | +975 | RPT. ….. di JATIM. | |
13 | 150,520 | 141,720 | MhZ | +880 | RPT. ….. di Pacitan, JATIM. | |
14 | 142.045 | 143,330 | MhZ | -128.5 | RPT. Bromo 1 | |
15 | 140.760 | 143.760 | MhZ | -298 | RPT. Bromo 2 | |
16 | 143.070 | 142.690 | MhZ | +38 | 88,5 | RPT. Gresik |
17 | 149.330 | 140.330 | MhZ | +9.00 | RAPI Lokal Pasuruan | |
18 | 141.180 | 143.480 | MhZ | -2.30 | RAPI Lokal Lowokwaru Malang | |
19 | 144.560 | 142.560 | MhZ | +2.00 | RAPI Lokal Poncokusumo Malang | |
20 | 143.180 | 140.680 | MhZ | +2.50 | 88.5 | RAPI Lokal Singosari Malang |
LUAR JAWA (REPEATER & CALL FREKWENSI) | ||||||
1 | 140,480 | 143,480 | MhZ | -300 | RPT. Bali | |
2 | 140,500 | 143,500 | MhZ | -300 | RPT. Lombok | |
3 | 140,370 | 143,370 | MhZ | -300 | 88.5 | RPT. Mataram |
4 | 143,000 | MhZ | Call Frek RAPI kota Pontianak | |||
5 | 143,370 | MhZ | Call Frek RAPI Kal-Bar | |||
6 | 142,000 | 143,400 | MhZ | -140 | 88.5 | RPT. RAPI Batam |
7 | 143,400 | MhZ | Call Frekwensi Rapi Batam | |||
8 | 143,510 | 142,110 | MhZ | +140 | RPT. RAPI Tanjungkarang, Lampung | |
9 | 142,090 | 143,090 | MhZ | -100 | RAPI Wilayah Metro Lampung | |
10 | 143,090 | MhZ | RAPI Wilayah Lampung Selatan | |||
11 | 143.510 | 142.110 | Mhz | RAPI Kodya Bandar Lampung | ||
12 | 143,600 | MhZ | RAPI Wilayah Kota Solok (Sumbar) | |||
REPEATER NON RAPI | ||||||
1 | 157,920 | 149,900 | MhZ | +8020 | 88.5 | RPT. BRC [Masyarakat Tanggap Bencana] Bandung JABAR |
2 | 157.890 | 151.900 | MhZ | RPT Mitra 1 Cimahi Bandung Jabar | ||
3 | 157.420 | 151.400 | MhZ | RPT. Mitra 2 Cimahi Bandung Jabar | ||
4 | 157.570 | 148.240 | MhZ | 71.9 | RPT. Manlayang Bandung Jabar | |
5 | MhZ | RPT. | ||||
6 | 149.840 | 148'32o | MhZ | +152 | RPT. Malang Jawa Timur | |
7 | Mhz | RPT. Malang Jawa Timur | ||||
8 | MhZ | RPT. Surabaya Jawa timur | ||||
9 | MhZ | RPT. Surabaya Jawa timur | ||||
10 | 149,130 | 148,130 | MhZ | +100 | RPT. YANMAS Batang Jawa Tengah | |
11 | 152,020 | 148,180 | MhZ | +384 | RPT. di Parang Tritis, Yogyakarta. | |
12 | 153,030 | 148,940 | MhZ | +454 | RPT. Gn. Sumbing VR2, JATENG. | |
13 | 157,470 | 148,970 | MhZ | +850 | RPT. Bukit Suroloyo, DIY. | |
14 | 151,770 | 149,200 | MhZ | +257 | RPT. Bukit Turgo, Lereng Merapi, Yogyakarta. | |
15 | 140,300 | 149,990 | MhZ | -690 | RPT. Gn. Merbabu, JATENG. | |
16 | 139.530 | 141.720 | MhZ | -219 | RPT. Bukit Tengkorak Jogja | |
17 | 151,880 | 149.070 | Mhz | +281 | RPT. Pengmantauan Viasul Merapi | |
18 | 150,820 | 149,050 | +177 | RPT. Gn. Penyu, Boyolali JATENG | ||
19 | ||||||
20 | ||||||
21 | ||||||
22 | ||||||
23 | ||||||
24 | ||||||
25 | ||||||
26 | ||||||
27 | ||||||
28 | ||||||
29 | ||||||
30 | MhZ | + | ||||
31 | ||||||
32 | ||||||
33 | 157.250 | 162.550 | MhZ | -530 | 88.5 | SAR Parangtritis OK |
34 | ||||||
35 | ||||||
36 | 153,940 | 149,490 | MhZ | +445 | RPT. Suralaya , Kulonprogo | |
37 | 151,110 | 142,900 | MhZ | SAR Linmas Pantai Baron, Gunung Kidul, DIY | ||
38 | 154,580 | 148,280 | MhZ | RPT. di Kec. Dukun, Kabupaten Magelang, JATENG | ||
39 | 155,190 | 148,940 | MhZ | RPT. Perangkat desa se-kabupaten Magelang, JATENG | ||
40 | 154,830 | 148,900 | MhZ | RPT. di Muntilan. JATENG | ||
41 | 153,800 | 149,290 | MhZ | RPT. Bukit Suroloyo | ||
42 | ||||||
43 | 158,125 | 153,300 | MhZ | 167,9 | RPT. Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DIY | |
44 | 162,550 | 157,250 | MhZ | SAR Linmas Pantai Parangtritis, DIY | ||
45 | ||||||
46 | 158,040 | 163,090 | MhZ | RPT. Pemda Propinsi D.I. Yogyakarta (PACAR) | ||
47 | ||||||
48 | ||||||
49 | ||||||
50 | ||||||
51 | 156.540 | 148.880 | MHz | + 766 | RPT KUSUMA MERAPI BEBENG, Lokasi: Jambu, Kepuhharjo, cangkringan, Sleman Yogyakarta. | |
51 | 156.560 | 151.910 | Mhz | +4.650 | RPT GEMOEK, Lokasi: Tritis, Sleman, Yogyakarta | |
51 | ||||||
CALL FREKWENSI RAPI | ||||||
1 | 142,070 | MhZ | RAPI Lokal 06, Kertasari, Kab. Bandung, JABAR. | |||
2 | 142,070 | MhZ | Paguyuban Pengguna Freq di Bantul Timur, Kab. Bantul, DIY. | |||
3 | 142,180 | MhZ | Paguyuban Pengguna Freq di Kec. Pleret, Kab. Bantul, DIY. | |||
4 | 142,200 | MhZ | RAPI Wilayah Kotamadya Yogyakarta, DIY (JZ12ZWA). | |||
5 | 142,200 | MhZ | RAPI Lokal 01, Bale Endah, Kab. Bandung, JABAR. | |||
6 | 142,280 | MhZ | RAPI Lokal 03, Tegal Lega, Kotamadya Bandung, JABAR. | |||
7 | 142,300 | MhZ | RAPI Lokal Cianjur Utara, JABAR. | |||
8 | 142,350 | MhZ | RAPI Wilayah Kab. Bantul, DIY (JZ12ZWB). | |||
9 | 142,350 | MhZ | RAPI Wilayah Sukabumi, JABAR. | |||
10 | 142,375 | MhZ | RAPI Wilayah Kotif Depok, JABAR. | |||
11 | 142,380 | MhZ | RAPI Lokal Karang Pucung, Kab. Cilacap, JATENG. | |||
12 | 142,430 | MhZ | RAPI Lokal Kecamatan Kalasan, Kab. Sleman, DIY. | |||
13 | 142,450 | MhZ | RAPI Wilayah Kab. Kulon Progo, DIY (JZ12ZWC). | |||
14 | 142,470 | MhZ | RAPI Lokal Cianjur Barat, JABAR. | |||
15 | 142,480 | MhZ | RAPI Lokal 05, Cicalengka, Kab. Bandung, JABAR. | |||
16 | 142,520 | MhZ | RAPI Lokal 01, Ujung Berung, Kota Madya Bandung, JABAR. | |||
17 | 142,530 | MHz | RAPI Lokal Kabupaten Magelang Barat, JATENG | |||
18 | 142,550 | MhZ | RAPI Wilayah Kab. Temanggung, JATENG (JZ11ZWF). | |||
19 | 142,600 | MhZ | RAPI Lokal 02, Karees, Kotamadya Bandung, JABAR. | |||
20 | 142,650 | MhZ | RAPI Wilayah Kab. Bandung, JABAR | |||
21 | 142,700 | MhZ | RAPI Wilayah Kab. Gunung Kidul, DIY (JZ12ZWD). | |||
22 | 142,700 | MhZ | RAPI Wilayah Kotamadya Bandung, JABAR | |||
23 | 142,700 | MhZ | RAPI Lokal Pelabuhan Ratu, Sukabumi, JABAR. | |||
24 | 142,720 | MhZ | RAPI Lokal Cianjur Timur, JABAR. | |||
25 | 142,750 | MhZ | RAPI Wilayah Kab. Purworejo, JATENG. | |||
26 | 142,770 | MhZ | RAPI Lokal 02, Pengalengan, Kab. Bandung, JABAR. | |||
27 | 142,800 | MhZ | RAPI Lokal 05, Bojonagara, Kotamadya Bandung, JABAR. | |||
28 | 142,830 | MhZ | Paguyuban Pengguna Freq di Kec. Godean, Kab. Sleman, DIY | |||
29 | 142,850 | MhZ | RAPI Wilayah Kab. Sleman, DIY (JZ12ZWE). | |||
30 | 142,850 | MhZ | RAPI Wilayah Kotif Cimahi, JABAR. | |||
31 | 142,870 | MhZ | RAPI Lokal Kecamatan Depok, Kab. Sleman, DIY. | |||
32 | 142,870 | MhZ | RAPI Lokal Kota Cianjur, JABAR. | |||
33 | 142,870 | MhZ | RAPI Lokal Ciamis Barat, Kab. Ciamis, JABAR | |||
34 | 142,900 | MhZ | RAPI Daerah Propinsi JABAR (JZ 10 ZZD) | |||
35 | 142,920 | MhZ | RAPI Wilayah Kab. Ciamis, JABAR. | |||
36 | 142,920 | MhZ | Paguyuban Pengguna Freq di Kec. Pathuk, Kab. Gunung Kidul, DIY. | |||
37 | 142,970 | MhZ | RAPI Lokal Kec. Sumowono, Kab. Semarang, JATENG. | |||
38 | 142,980 | MhZ | Paguyuban Pengguna Freq DUSELA, DIY. | |||
39 | 143,020 | MhZ | RAPI Lokal Lembang, Bandung, JABAR. | |||
40 | 143,050 | MhZ | RAPI Wilayah Kab. Semarang, JATENG. | |||
41 | 143,050 | MhZ | RAPI Wilayah Kab. Garut, JABAR. | |||
42 | 143,070 | MhZ | Paguyuban MIYOSI, Yogyakarta. | |||
43 | 143,100 | MhZ | RAPI Wilayah Kotamadya Magelang, JATENG. | |||
44 | 143,100 | MhZ | RAPI Lokal Kecamatan Padalarang, JABAR. | |||
45 | 143,150 | MhZ | RAPI Wilayah Kab. Cianjur, JABAR. | |||
46 | 143,170 | MhZ | RAPI Lokal Cianjur Selatan, JABAR. | |||
47 | 143,180 | MhZ | RAPI Lokal Ciamis Utara, Kab. Ciamis, JABAR. | |||
48 | 143,200 | MhZ | RAPI Lokal Kecamatan Sedayu, Kab. Bantul, DIY. | |||
49 | 143,200 | MhZ | RAPI Wilayah Kab. Banyumas, JATENG. | |||
50 | 143,230 | MhZ | RAPI Lokal 04, Cibeunying, Kotamadya Bandung, JABAR. | |||
51 | 143,270 | MhZ | RAPI Lokal 04, Majalaya, Kab. Bandung, JABAR. | |||
52 | 143,280 | MhZ | RAPI Lokal Kecamatan Mlati, Kab. Sleman, DIY. | |||
53 | 143,290 | MhZ | RAPI Lokal 06, Gede Bage, Kotamadya Bandung, JABAR. | |||
54 | 143,320 | MhZ | RAPI Lokal Garut Barat, Kab. Garut, JABAR. | |||
55 | 143,350 | MhZ | RAPI Daerah Propinsi DIY (JZ 12 ZZD) | |||
56 | 143,350 | MhZ | RAPI Lokal Ciamis Selatan, Kab. Ciamis, JABAR. | |||
57 | 143,450 | MhZ | RAPI Lokal Kotif Banjar Pataruman, JABAR. | |||
58 | 143,500 | MhZ | RAPI Wilayah Kab. Banjarnegara, JATENG. | |||
59 | 143,500 | MhZ | RAPI Lokal Kecamatan Gamping, Kab. Sleman, DIY. | |||
60 | 142,870 | MhZ | RAPI Lokal Banjar Jabar | |||
61 | 143.375 | MHz | RAPI Wilayah 25 Bogor | |||
62 | 142.420 | MHz | RAPI Lokal Bogor Tengah | |||
63 | 142.520 | Mhz | RAPI Lokal 02 Bogor Timur | |||
64 | 142.470 | Mhz | RAPI Lokal 03 Bogor Selatan | |||
65 | 142.150 | MHz | RAPI Bogor Barat | |||
66 | 143.100 | MHz | RAPI Bogor Utara | |||
67 | 142,200 | MhZ | RAPI Lokal Tasikmalaya Jabar | |||
FREKWENSI AIR BAND | ||||||
123.400 | JOGJA APP | |||||
128.5 | JOGJA ATIS (INFO CUACA OTOMATIS / MESIN) | |||||
122.400 | JOGJA TOWER | |||||
122.3 | YANI TOWER SEMARANG | |||||
126.0 | YANI ATIS SEMARANG | |||||
120.3 | SEMARANG APP | |||||
118.1 | PEKANBARU TOWER | |||||
120.8 | PEKANBARU APP | |||||
122.2 | SOLO ATIS (INFO CUACA OTOMATIS) | |||||
118.1 | SOLO TOWER | |||||
120.3 | SEMARANG TCA (LALU LINTAS JALUR) | |||||
118.1 | BALI TOWER | |||||
11309 | KHZ | BALI INFO (HF BAND) | ||||
118.9 | BALI GROUND | |||||
126.2 | BALI ATIS | |||||
119.7 | BALI DIRECTOR | |||||
118.7 | BATAM TOWER | |||||
121.75 | BATAM GROUND | |||||
126.25 | BATAM ATIS | |||||
130.2 | TANJUNG PINANG APP | |||||
120.3 | SINGAPORE APP | |||||
118.1 | HASANUDIN TOER | |||||
2956 | HASANUDIN INFO (HF BAND) | |||||
11309 | HASANUDIN INFO (HF BAND) | |||||
119.4 | HASANUDIN APP | |||||
118.3 | SURABAYA (JUANDA) TOWER | |||||
118.9 | SURABAYA GROUND | |||||
119.1 | SURABAYA DIRECTOR | |||||
128.2 | SURABAYA ATIS | |||||
120.4 | PADANG APP | |||||
118.1 | MEDAN TOWER | |||||
126.8 | MEDAN ATIS | |||||
119.7 | MEDAN APP | |||||
118.1 | MANADO TOWER | |||||
8918 | MANADO INFO (HF BAND) | |||||
11309 | MANADO INFO (HF BAND) | |||||
119.0 | MANADO APP | |||||
122.2 | MATARAM TOWER | |||||
119.7 | MATARAM APP | |||||
118.1 | BALIKPAPAN TOWER | |||||
127.6 | BALIK PAPAN ATIS | |||||
120.4 | BALIKPAPAN APP | |||||
122.2 | BANDA ACEH TOWER | |||||
118.1 | PALEMBANG TOWER | |||||
3416 | PALEMBANG INFO (HF BAND) | |||||
11309 | PALEMBANG INFO (HF BAND) | |||||
127.2 | PALEMBANG ATIS | |||||
119.2 | PALEMBANG APP | |||||
118.4 | JAMBI TOWER | |||||
118.3 | PONTIANAK TOWER | |||||
119.0 | PONTIANAK APP | |||||
118.4 | BANJARMASIN TOWER | |||||
128.05 | BANJARMASIN ATIS | |||||
126.5 | BANJARMASIN APP | |||||
118.3 | PADANG TOWER (MINANGKABAU) | |||||
127.25 | PADANG ATIS | |||||
120.4 | PADANG APP | |||||
122.4 | PALANGKARAYA TOWER | |||||
122.4 | SAMARINDA TOWER | |||||
122.5 | MALANG TOWER | |||||
118.75 | JAKARTA TOWER (SOE-TA) | |||||
118.2 | JAKARTA TOWER (SECONDARY) SOE-TA | |||||
121.6 | JAKARTA GROUND (SOE-TA) | |||||
126.85 | JAKARTA ATIS | |||||
119.75 | JAKARTA APP | |||||
127.95 | JAKARTA APP | |||||
127.9 | JAKARTA APP | |||||
129.7 | JAKARTA CENTRAL INFO | |||||
122.2 | KENDARI TOWER | |||||
118.1 | TARAKAN TOWER | |||||
119.7 | TARAKAN APP | |||||
122.7 | BANDUNG TOWER | |||||
121.0 | BANDUNG APP | |||||
118.3 | HALIM TOWER | |||||
119.7 | HALIM DIRECTOR | |||||
128.8 | HALIM ATIS | |||||
119.75 | HALIM APP | |||||
127.95 | HALIM APP |
Langganan:
Postingan (Atom)